Catch me in ur dream please...

Title: Catch me in ur dream please...
Author: -Keka-
Fandom: LM.C
1st Posting: Apr 14, 2008 (on Multiply)

~ ~ ~

Aiji memperhatikan wajah yang tertidur itu. terlihat sangat tenang seperti tanpa beban. Hidup itu memang mudah bagimu Maya..


Sesekali Maya bergerak dalam tidurnya. Lalu ia tersenyum tanpa arti.


Memangnya dia mimpi apa sampe senyum-senyum gitu? Tanya Aiji dalam hati.


Ia pun mengambil posisi di samping Maya yang tertidur dan semakin menatap lekat wajah itu karena penasaran. Maya kembali menarik sudut-sudut bibirnya dan tersenyum manis memperlihatkan cekungan di pipinya.


Ah bocah edan. Tidur aja pake senyum-senyum. Pikir Aiji merasa heran.


Laki-laki itu lalu menunjuk kepala temannya yang tertidur dengan ujung jarinya. “Dasar Maya.” Ucapnya pelan.


Baru saja Aiji akan pergi, namun Maya menarik tangannya. Aiji terkejut, lalu menoleh dan melihat mata Maya yang masih tertutup.


“Peluk.” Ucap Maya lirih.



Rupanya ia mengigau. Aiji berusaha melepaskan tangan Maya dari lengannya, namun Maya semakin menariknya dan membuat Aiji kewalahan.


“Hei Maya, lepasin dong.” Pinta Aiji yang masih berusaha melepaskan tangan Maya darinya. Tapi sepertinya Maya tidak mendengar kata-kata Aiji itu karena ia sendiri tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Maya hanya merasakan kehangatan dari sesuatu yang sekarang ingin ia raih dalam mimpinya.


Aiji terdesak saat Maya terus-terusan menariknya. Dan akhirnya laki-laki itu jatuh di atas tubuh Maya hingga Maya benar-benar bisa memeluknya. Aiji merasakan nafasnya sesak karena Maya memeluknya dengan sangat erat. Ia hanya bisa mengatur posisinya sedikit demi sedikit dan menegakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Maya.


Anak ini kenapa sih?! Tanya Aiji dalam hati dengan pikiran yang masih diliputi rasa kebingungan. Ia berusaha bernafas dengan normal saat Maya mulai mengurangi keagresifannya. Dan akhirnya laki-laki itu juga tersenyum saat menatap wajah innocent dari seorang Maya.


Manis juga. Pikirnya mulai nakal.


Aiji kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir Maya dan mengecupnya pelan. Hanya sedikit. Sedikit saja.


Namun rasa manis yang Aiji dapat dari bibir Maya, membuatnya ingin merasakan bibir Maya lebih dalam lagi. Apa yang membuat bibir Maya terasa manis?


Ah iya, Aiji baru ingat. Maya baru saja mengulum lolipop sebelum akhirnya tertidur. Pantas saja bibirnya terasa manis seperti sebuah permen.


Aiji jadi bernapsu merasakannya lebih jauh lagi. Dan ia pun kembali mendekatkan bibirnya ke bibir Maya, namun belum sempat ia melakukan itu, pintu mendadak terbuka dan sosok indah itu berdiri di ambang pintu.


“A pa yang kau per bu at pa da Ma ya Aiji-kun?”


Mi- Miyavi!! Kenapa Miyavi tiba-tiba ada disini?


“Ah i- itu, bu- bukan apa-apa kok.” Jawab Aiji terbata-bata.


Miyavi kemudian tertawa. “Gak usah pake malu-malu Aiji-kun. Aku liat loh.. hahahaa.. gak papa kok. Aku juga biasa melakukannya dengan Maya.”


Miyavi kemudian mendekati Maya dan membangunkannya.


Maya akhirnya terbangun sambil menguap lebar dan mengucek-ucek matanya. “Ah Miyavi-kun.. lama gak ketemu.” Ucapnya dengan suara yang masih terdengar seperti orang mengantuk.


“Aku kangen padamu.” Kata Miyavi sambil memeluk Maya dan akhirnya menciumnya.


“Miyavi-kun gak berubah ya.” Ucap Maya cengengesan saat Miyavi selesai menciumnya.


“Tadi Aiji juga begitu loh.” Miyavi balas cengar-cengir.


“Begitu apa?” Tanya Maya bingung.


Baru saja Miyavi mau menjelaskannya pada Maya. Namun Aiji sudah menghentikan laki-laki itu mengatakannya. Aiji membekap mulut Miyavi dan memaksanya berhenti bersuara.


Maya melihat tingkahnya dengan bingung. Tapi akhirnya ia gak ambil pusing dan dengan senangnya ia menceritakan mimpinya pada Aiji.


“Aku mimpi meluk boneka beruang gedeeeee bangeeet!! Trus aku dicium lumba-lumba.” Serunya girang.


Aiji kemudian menundukkan kepalanya.


Jadi aku ini boneka beruang dan lumba-lumba ya... Ujarnya pasrah dalam hati.



-----ooo-----








Yaps, finish ^^



Maya : segitu aja?!! gak seru ah.
Aiji : Hueek bibir Maya gak enak
Maya : sialan lu!! Bibir gw ni sekseh *sambil monyong*

0 komentar:

Posting Komentar